GURU PENGGERAK MENGINSPIRASI MURID DAN KAWAN
Apa arti guru Penggerak?
Jadi
guru tentu saja mulia, karena guru adalah sosok panutan bagi murid juga masyarakat.
Lalu apa bedanya dengan guru penggerak ?.
Guru
penggerak menurut buku “ Guru Penggerak” karya Wijaya Kusuma dan Tuti Alawiyah ada 245
makna namun pada intinya ada kesamaan dan dapat dibuat suatu definisi bahwa guru penggerak adalah pemimpin pembelajaran yang mendorong tumbuh kembang
murid secara holistik, aktif, dan proaktif dalam mengembangkan pendidik
lainnya, untuk mengimplementasikan pembelajaran yang berpusat pada murid
sertamenjadi teladan dan agen transpormasi ekosistem pendidikan untuk
mewujudkan profil pelajar pancasila.
Siapa guru penggerak ?
Semua guru berpeluang
menjadi guru penggerak. Dengan persyaratan ia dapat memenuhi 5 persyaratannya :
1.
Menggerakan komunitas pelajar untuk rekan
guru di sekolah dan wilayahnya
2.
Menjadi pengajar praktik bagi rekan guru
lain terkait pengembangan pembelajaran guru lainnya
3.
Mendorong peningkatan kepemimpinan murid
di sekolah
4.
Membuka ruang diskusi positif dan ruang
kolaborasi antara guru dan pemangku kepentingan di dalam dan di luar sekolah
untuk meningkatkan kualitas pembelajaran
5.
Menjadi pemimpin pembelajaran yang
mendorong well being ekosistem pendidikan di sekolah.
Mengapa harus jadi guru penggerak?
Karena
Indonesia unggul tahun 2024 tinggal 3 tahun lagi, dan cara untuk mempercepat
terjadinya masyarakat Indonesia yang unggul membutuhkan para guru penggerak
yang bukan hanya mampu mengajar atau mendidik para muridnya di ruang kelas,
namun ia pun mampu pemimpin pemimpin pendidikan masa depan yang mampu mencetak
profil pelajar pancasila secara utuh.
Apa
karakter pelajar Pancasila itu ?
Ada
6 karakter utama yang melekat pada pelajar pancasila, yang menjadi tanggung
jawab dari para guru penggerak untuk mewujudkannya yaitu :
1. Beriman
dan bertakwa kepada Tuhan Yang Maha Esa, dan berakhlak mulia
Iman
nenjadi penentu arah kehidupan manusia, dengan iman maka seseorang tahu
darimana ia berasal dan kemana ia akan kembali.
2. Memiliki
wawasan kebhinekaan dan berwawasan global
Indonesia
yang majemuk dengan ribuan suku, bahasa daerah, dan corak adat dan budayanya,
membutuhkan pelajar yang punya kesadaran betapa wawasan kebhinekaan itu penting
dalam menyatukan Indonesia.
Disamping
itu ia pun berwawasan global, punya skill komunication bahasa Inggris yang
bagus dan melek IT
3. Suka
dan mampu menerapkan budaya gotong royong
Budaya
masyarakat Indonesia yang guyub atau menerapkan gotong royong perlu dilestarikan
kepada para murid dengan keteladanan dan contoh yang nyata.
4. Mandiri
Punya
kemampuan untuk dapat menyelesaikan tugas dan kewajibannya secara sendiri tanpa
ketergantungan pada orang lain.
5. Bernalar
kritis
Akal
haruslah dipakai, karena akal ibarat pisau, jika diasah akan tajam, sebaliknya jika
dibiarkan akan tumpul. Maka pelajar pancasila haruslah bernaar kritis agar tidak
mudah terbawa arus pergaulan atau termakan hoaks.
6. Kreatif.
Mampu
memodifikasi apa yang ada dan menhasilkan sesuatu yang original, bermanfaat dan
punya dampak luas bagi bangsa dan negara.
Bagaimana menjadi guru penggerak ?
Menjadi guru penggerak sesuai yang menjadi program Kemendikbudristek, maka seorang guru penggerak haruslah melakukan 5 hal yaitu :
1. Mengembangkan
diri dan guru lainnya dengan refleksi, berbagi, dan kolaborasi secara mandiri.
2. Memiliki
kematangan moral, emosi dan spiritual, untuk berprilaku sesuai kode etik
3. Merencanakan,
menjalankan, merefleksikan dan mengevaluasi pembelajaran yang berpusat pada
murid dengan melibatkan orang tua
4. Berkolaborasi
dengan orang tua dan komunitas untuk mengembangkan sekolah dan menumbuhkan
kepemimpinan murid.
5. Mengembangkan
dan memimpin upaya mewujudkan visi sekolah yang berpihak pada murid dan relevan
dengan kebutuhan komunitas di sekitar sekolah.
Contoh guru penggerak
Guru
penggerak yang saya kenal banyak, namun yang punya dampak luas karena mampu
menggerakan guru se- Indonesia untuk memiliki kesadaran berliterasi dan selalu
bersedia memberikan pencerahan kepada guru lain adalah sosok guru bloger
Indonesia Bapak Wijaya Kusuma atau Om Jay, Bu Kanjeng, Prof Eko Indrajit, Pak
Akbar Zainuddin, para Rektor, para Kepala sekolah, serta para aktivis pendidikan
yang setiap hari menghabiskan waktunya untuk mencetak pelajar pancasila yang utuh.
semoga ada tambahan waktu
BalasHapusMudah-mudahan saya segera menyusul untuk menjadi guru penggerak.
BalasHapusMantap bang, harus belajar ini mah sy ke bang dail ni.
BalasHapusPada dasarnya semua guru adalah guru penggerak
BalasHapusselamat para guruk enggerak yang tentukan arah perubahan
BalasHapus